Dugaan Konflik Kepentingan Kepala Dinas: Bisnis Kayu Bakar dengan PT Daehan


SANRAnews (Brebes, 26 Februari 2025) – Aliansi Masyarakat Peduli Brebes mengungkap dugaan konflik kepentingan yang melibatkan Kepala Dinas di Kabupaten Brebes dengan PT Daehan (Garmen). Dugaan ini terungkap dalam audiensi yang digelar di Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes pada Selasa (25/2).

Dalam audiensi tersebut, perwakilan aliansi masyarakat menyampaikan bukti awal berupa video konfirmasi pengakuan sopir truk yang mengangkut kayu bakar ke PT Daehan. Berdasarkan kesaksian warga, kayu bakar tersebut diduga kuat berasal dari pihak yang memiliki keterkaitan langsung dengan Kepala Dinas terkait.

Warga Cimohong Kembali Gelar Aksi Demo

Sebelum audiensi ini digelar, warga Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes kembali menggelar aksi demonstrasi di depan pabrik PT Daehan Global Brebes pada Rabu (19/2/2025).

Dalam aksi tersebut, warga menuntut ganti rugi atas kerugian yang mereka alami akibat sawah mereka yang diduga tercemar limbah pabrik. Mereka menegaskan bahwa pencemaran ini telah berdampak signifikan terhadap hasil panen, menyebabkan berkurangnya produksi pertanian dan merugikan ekonomi masyarakat setempat.

Dugaan Konflik Kepentingan Sejak Lama

Kasus pencemaran limbah PT Daehan ini sebenarnya telah dilaporkan sejak tahun 2020, namun hingga kini belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Berbagai audiensi telah dilakukan, namun hasilnya masih nihil.

“Kami menduga ada kelonggaran pengawasan yang disengaja terhadap PT Daehan. Hal ini diperkuat dengan adanya keterkaitan bisnis Kepala Dinas dengan perusahaan tersebut,” ujar salah satu perwakilan aliansi masyarakat dalam audiensi.

Selain itu, masyarakat juga semakin meragukan kredibilitas pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap kualitas lingkungan di sekitar PT Daehan. Mereka meyakini bahwa hasil pemeriksaan tersebut tidak akan memberikan jawaban yang objektif dan transparan, mengingat adanya dugaan kepentingan tertentu yang dapat mempengaruhi hasilnya.

Kesaksian Warga: Bisnis Kayu Bakar Berjalan Lama

Seorang warga Desa Cimohong yang pernah bekerja di PT Daehan pada 2021-2022 mengungkapkan bahwa ia sering melihat truk pengangkut kayu bakar datang ke perusahaan.

“Kayu bakar tersebut digunakan di boiler pembakaran untuk menghasilkan uap yang dimanfaatkan dalam proses penyetrikaan tekstil di pabrik,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa bukan rahasia lagi bahwa kayu bakar tersebut berasal dari sumber yang memiliki keterkaitan dengan Kepala Dinas terkait.

“Saya tahu pengiriman kayu ini sudah berjalan lama, rata-rata 6 rit per hari dikirim ke PT Daehan,” jelasnya.

Plt. Sekda Brebes: Baru Mengetahui Masalah Ini

Sementara itu, Plt. Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes yang hadir dalam audiensi mengaku baru mengetahui adanya dugaan konflik kepentingan ini. “Saya sebelumnya belum mengetahui permasalahan ini dan baru mengetahuinya setelah ada perintah untuk melakukan audiensi,” ujarnya.

Tindak Lanjut oleh Kejaksaan dan Kepolisian

Menanggapi dugaan ini, perwakilan Kejaksaan Negeri Brebes menyatakan bahwa pihaknya akan mendalami apakah ada unsur tindak pidana korupsi, gratifikasi, atau penyalahgunaan wewenang dalam kasus ini.

Sementara itu, pihak Polres Brebes menegaskan bahwa mereka akan melakukan koordinasi lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pelanggaran hukum yang terjadi.

Desakan Transparansi dan Penegakan Hukum

Aliansi Masyarakat Peduli Brebes menuntut agar kasus ini segera ditindaklanjuti secara serius oleh pihak terkait. “Kami meminta Pemda Brebes bertindak tegas untuk menegakkan aturan dan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tegas perwakilan aliansi masyarakat.

Dengan adanya bukti awal dan pengakuan warga, masyarakat Brebes menunggu langkah konkret dari aparat penegak hukum untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang demi kepentingan pribadi. (Ag/red)

Berita Terkait

Top