DANANTARA: Raksasa Baru Pengelola Kekayaan Negara Indonesia Resmi Melaju ke Panggung Dunia
SANRAnews (Jakarta, 19 Maret 2025) — Indonesia kembali mencetak sejarah besar dalam pengelolaan kekayaan negara dengan diluncurkannya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (DANANTARA) pada 24 Februari 2025 lalu. Kehadiran Danantara menandai babak baru dalam strategi pengelolaan aset negara yang lebih modern, terintegrasi, dan berdaya saing tinggi di panggung global.
Danantara, yang kini dikenal sebagai sovereign wealth fund kedua Indonesia setelah Indonesia Investment Authority (INA), dibentuk berdasarkan perubahan ketiga Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Lembaga ini dipercaya menjadi motor penggerak pengelolaan investasi pemerintah secara lebih strategis, dengan tujuan akhir memperkuat daya saing Indonesia dan menumbuhkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada tahap awal peluncurannya, Danantara langsung mengelola aset dengan nilai fantastis, yakni sebesar US$900 miliar. Angka ini menjadikan Danantara langsung berada di peringkat keenam sebagai pengelola dana kekayaan negara terbesar di dunia. Portofolio awal mereka terdiri dari kepemilikan saham pemerintah pada tujuh BUMN utama, yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), PT PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidato peluncuran, menegaskan bahwa Danantara tidak hanya akan menjadi pengelola aset negara, tetapi juga katalisator transformasi ekonomi Indonesia menuju masa depan yang lebih kuat dan berdaulat. Ia menekankan pentingnya profesionalisme dalam menyusun tim inti Danantara. “Tidak boleh ada kompromi terhadap profesionalisme, integritas, dan kompetensi,” ujarnya.
Kepala Danantara yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pemilihan jajaran pengelola dilakukan dengan proses ketat tanpa intervensi. “Kami menyaring talenta terbaik bangsa dan membuka peluang bagi profesional berkelas dunia yang ingin bersama-sama membangun Indonesia,” tuturnya.
Tak hanya di lingkup pengelolaan aset, Danantara juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata pada pemerataan ekonomi nasional. Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, bahkan mengajak kalangan akademisi perguruan tinggi untuk turut serta mendukung Danantara. Menurutnya, keberadaan lembaga ini dapat menjadi motor pengembangan kawasan transmigrasi dan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam perkembangannya, pemerintah juga tengah merencanakan proses inbreng atau pengalihan saham BUMN lainnya ke Danantara secara bertahap. Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk menyederhanakan rantai birokrasi dan mengonsolidasikan aset negara ke dalam satu entitas profesional yang dikelola dengan pendekatan bisnis modern. “Kita ingin memastikan bahwa aset-aset negara tidak hanya besar dalam angka, tetapi benar-benar bekerja untuk menumbuhkan perekonomian bangsa,” ujar Erick.
Namun, di balik optimisme, ada pula catatan kritis dari berbagai pengamat dan media internasional. Financial Times dalam salah satu laporannya menyebutkan bahwa meskipun keberadaan Danantara membawa peluang besar, perlu ada pengawasan ekstra untuk memastikan tidak terjadi konsentrasi kekuasaan yang dapat berujung pada konflik kepentingan, mengingat posisi kepala lembaga yang juga merangkap jabatan menteri.
Di sisi lain, Reuters melaporkan bahwa Danantara telah bersiap untuk bersaing di kancah internasional dengan mindset komersial yang kuat, tanpa bergantung pada subsidi negara. Ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengelolaan aset negara paling efisien di Asia.
Ke depan, Danantara ditargetkan tidak hanya mengelola aset dalam bentuk saham BUMN, tetapi juga merambah ke investasi strategis di sektor infrastruktur, energi baru terbarukan, hingga teknologi. Dengan pengelolaan yang profesional, transparan, dan terukur, Danantara diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam satu dekade mendatang.
Peluncuran Danantara menjadi babak baru yang menarik untuk disimak. Di tengah dinamika ekonomi global yang tak menentu, Indonesia hadir dengan solusi besar: mengonsolidasikan kekayaan negara dalam satu pengelola profesional yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada keberlanjutan pembangunan bangsa. Waktu akan menjadi saksi apakah Danantara dapat memenuhi ekspektasi besar ini. Namun satu hal yang pasti, langkah awal yang telah diambil pemerintah adalah sinyal kuat bahwa Indonesia tidak ingin berjalan biasa-biasa saja di pentas global, tetapi ingin melompat jauh ke depan. (Ag/red)